Selasa, 30 Juni 2015

Artikelku(tugas M11 dan M12 TTKI-KK)

Pemodelan Lokasi-Alokasi Terminal Bahan Baku untuk
Meminimasi Total Biaya Rantai Pasok pada
Industri Produk Jadi Rotan








Indonesia merupakan produsen utama dari 85% rotan di dunia dan sisanya 15% pasokan rotan dunia tersebar di banyak negara seperti Cina, Filipina, Myanmar, Vietnam, Afrika dan Amerika Selatan. Komoditi rotan dapat dijual dalam rotan mentah,
produk rotan setengah jadi (pitrit, inti dan anyaman kulit), dan produk jadi seperti mebel untuk keperluan rumah tangga dan kantor, kerajinan tangan.Berbagai produk dari pengolahan rotan diekspor ke Eropa, Amerika Serikat, dan banyak negara di Asia dan Afrika Sebagian besar perusahaan rotan yang ada tersebar di Jawa dan berpusat di Jawa Barat khususnya Cirebon, Jawa Tengah khususnya Solo Raya dan Jawa Timur, khususnya Gresik. Bersama munclnya kebijakanMenteri Perdagangan No 12/2005 tentang pembukaan kembali keran ekspor rotan mentah ke negara lain, termasuk untuk para pesaing seperti Vietnam dan Cina. Kebijakan tersebut bersifat kontroversi bagi nasib industri-industri produsen rotan di Indonesia, bukan malah meningkatkan aspek penjualan dan ekspor nya tetapi malah sebaliknya membuat para pelaku bisnis rotan berfikir ulang dalam melanjutkan kegiatan perdagangan rotan.

Dampak negatif yang terjadi seperti memperluasnya peta persaingan dengan negara lain,menurunnya pasokan bahan baku rotan,menurunnya permintaan mebel rotan di indonesia serta rendahnya pajak ekspor rotan mentah yaitu 15% yang membuat para petani rotan lebih suka mengekspor daripada menjualnya di pasar domestik dan yang sangat berpengaruh ialah rantai pasok rotan yang terlalu panjang prosesnya yang memicu naiknya harga rotan tersebut. Atas dasar ini lah jurnal penelitian ini kami buat untuk dapat mencari solusi tentang masalah ini.

Metode Penelitian

A. Pendiskripsian masalah, yaitu rantai pasokan bahan baku rotan yang begitu panjang prosesnya dimana dimulai dari petani rotan yang akan menyetorksn hasil panennya kepada pengepul lokal. Setelah sampai pedagang pertama, rotan akan didistribusikan ke industri skala besar secara langsung ataupun melalui pedagang tingkat kedua, dimana pedagang pertama tersebut harus membeli bahan rotan itu dari para petani rotan dan pengepul lokal. Setelah itu industri skala menenga akan membeli bahan mentah dari industri skala besar ataupun pedangan tingkat kedua sedangkan industri skala kecil akan membeli bahan rotan mentah dari industri skala besar. Pada makalah ini akan kita berikan ususlan rantai npasok yang lebih sederhana yang akan mengurangi tingkatan dan juga jumlah biaya, yaitu dengan membuka terminal bahan baku rotan yang akan menyediakan pasokan bahan baku rotan di Solo Raya. Ada beberapa lokasi yang akan kita saran kan untuk dapat di buka terminal sesuai dengan kapasitas pengepul lokal. Lokasi yang berpotensi ialah Trangsan, Tembungan, Luwang, Grogol dan Baki dan juga wilayah yang akanjadi pemasok bahan rotan yaitu Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Makasar dan Gorontalo dengan 4 jenis bahan baku yang dibutuhkan yaitu batang poles, hati(core), fitrit dan kulit. Dengan menggunakan studi yaitu :
      1. mengusulkan prosedur heuristik umum untuk multi komoditas dengan aliran interger yang dapat dimanfaatkan untuk menyelesaikan permasalahan lokasi fasilitas.
      2. mengusulkan penyelesaian masalah lokasi fasilitas yang lebih komprehensif untuk kasus multi-tahap, multiperiode (dinamis), multi-komoditas dengan batasan kapasitas.
      3. menyajikan sebuah studi penelitian yang berkaitan dengan optimalisasi jaringan pasok dari Nutricia Hungaria dengan menggunakan model mixed integer linear programming. Riset ini berfokus pada konsolidasi dan spesialisasi produk dari pabrik-pabrik yang bertujuan untuk menentukan jumlah optimal pabrik, lokasi pabrik dan alokasi produksi pada pabrik tersebut dengan kriteria meminimalkan jumlah produksi dan biaya transportasi
      4. meninjau beberapa penelitian yang telah berkontribusi dengan membuat state-of-the-art dari modelmodel penentuan lokasi fasilitas. Fokusnya adalah pada asumsi dasar, model-model matematik dan referensi khusus untuk pendekatan solusinya.
      5. mengusulkan suatu pendekatan heuristik baru didasarkan pada algoritma genetikauntuk permasalahan perancangan rantai pasok multi-tahap dan multi-produk
      6. menyelidiki model penentuan lokasi multi-komoditas multi-tahap dan dinamis dimana fasilitas potensial baru dapat dibuka dan fasilitas yang ada dapat ditutup.

B. Metode Matematika
Model ini bertujuan untuk menentukan lokasi terminal dan alokasi bahan baku rotan setiap terminal dengan mempertimbangkan batasan kapasitas terminal dan kapasitas pasokan. Pada penelitian ini diasumsikan bahwa permintaan bahan baku dari tiap zona industri deterministik dan dinamis selama horizon perencanaan dan kapasitas terminal mengacu pada kapasitas gudang bahan baku terbesar dari semua perusahaan rotan yang ada di Solo Raya. Variabel keputusan dalam model lokasi alokasi ini
sebagai berikut:
A. Xijlt bernilai 1 jika bahan baku rotan l didistribusikan ke zona industri i dari terminal j yang dibuka pada periode t dan bernilai 0 jika sebaliknya.
B. Yjklt total berat bahan baku rotan l yang dikirim menuju terminal j yang dibuka dari sumber k pada periode t (ton).
C. Zjt bernilai 1 jika terminal j akan dibuka pada periode t dan bernilai 0 jika sebaliknya.

Notasi parameter yang digunakan adalah sebagai berikut:
-Wjt kapasitas terminal j pada periode t.
-Skt kapasitas pasok sumber k pada periode t.
-fjt biaya operasional tetap terminal j pada periode t.
jt biaya pembukaan terminal j pada periode t.
jt biaya penutupan terminal j pada periode t.
-Dilt permintaan (ton) jenis bahan baku rotan l dari setiap zona industri i pada periode t.
-Cijlt biaya transportasi bahan baku rotan l dari terminal j ke zona industri i pada periode t .
-Tjktl biaya pengadaan bahan baku rotan l menuju terminal j dari sumber k pada periode t.


Hasil Pembahasan
Pada struktur jaringan ini, terdapat lima lokasi sumber yang biasanya memasok industri produk jadi rotan di Solo Raya seperti Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur,
Makasar dan Gorontalo. Bahan baku yang dipasok terdiri dari empat jenis yaitu batang poles, hati, fitrit dan kulit. Bahan baku rotan akan didistribusikan ke industri produk jadi rotan di Solo Raya melalui terminal bahan baku. Terdapat lima lokasi yang potensi untuk dibukanya terminal bahan baku yaitu Trangsan, Tembungan, Luwang, Grogol dan Baki. Di sisi lain, terdapat lebih dari 400 industri produk jadi rotan di Solo Raya. Permintaan mereka akan diagregasikan menjadi enam zona industri yaitu Trangsan, Luwang, Grogol, Baki, Kartasura dan Surakarta berdasarkan sentra industri yang ada di
Solo Raya. Pada penelitian ini diasumsikan bahwa permintaan industri produk jadi rotan akan meningkat sekitar 10% per tahun dan laju inflasi 10% per tahun sedangkan rencana kapasitas setiap terminal sebesar 30.000 ton per tahun. Laju inflasi ini akan mempengaruhi besarnya parameter biaya yang dipertimbangkan dalam model.


Simpulan

Pada makalah ini telah diusulkan jaringan rantai pasok yang melibatkan terminal bahan baku rotan dalam rangka mengatasi kelangkaan bahan baku dan lonjakan harga bagi industri produk jadi rotan di Solo Raya. Hasil dari penelitian ini adalah model matematis mixed integer non-linear programming yang berkaitan dengan optimisasi rantai pasok untuk bahan baku rotan. Model usulan tersebut dapat digunakan untuk menentukan jumlah dan lokasi terminal yang optimal dan alokasi bahan baku rotan pada terminal tersebut dengan kriteria minimasi total biaya rantai pasok. Model usulan telah mempertimbangkan adanya pemecahan masalah dalam dua tahap, bahan baku rotan multi komoditi (jenis), rentang perencanaan dalam multiperiode dan dibatasi oleh kapasitas pasokan dan kapasitas terminal. Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar pengambil kebijakan khususnya bagi Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Pemerintah Kabupaten Sukoharjo dan Pemerintah Kota Surakarta. Namun demikian, jika model usulan ini akan diimplementasikan maka masih memiliki batasan khususnya terkait dengan fungsi aplikasi model secara praktis. Untuk itu, penelitian ini akan dilanjutkan dengan mengembangankan sistem pendukung keputusan (SPK) untuk membantu aplikasi dari model tersebut dan untuk menjawab permasalahan lokasialokasi terminal bahan baku secara lebih umum.

Rabu, 24 Juni 2015

Tugas M10(warwir)



                                “Jangan Di Rumah Aja,Indonesia Itu Indah”


                Indonesia,mungkin yang ada dibenak para wisatawan lokal ataupun mancanegara adalah surga dunia dengan berbagai bentuk keindahan alam mulai dari pantai, pegunungan dan banyak tempat-tempat yang dapat memukau benak kita. Sebagai warga negara yang cinta akan segala bentuk keindahan alam Indonesia terutama pantai dan keindahan bawah lautnya, banyak opsi yang akan anda dapat. Yang pertama dan yang paling terjangkau ialah pulau-pulau di Kepulauan Seribu. Sesuai nama nya, pulau yang terdapat dalam gugusan Kepulauan Seribu ini memang banyak sekali tetapi satu yang pernah saya kunjungi adalah Pulau Harapan.

Pulau ini berjarak 3 jam dari pelabuhan Muara Angke jika Kita mengendarai kapal veri yang biasa berlalu-lalang.Tak perlu bingung jika Kita ingin berkunjung ke pulau tersebut. Seiring perkembangan gaya hidup dari zaman ke zaman,telah menjamur agen-agen wisata yang menyediakan jasa berlibur ke pulau Harapan,mulai dari kelas standard sampai kelas VVIP. Saat saya berkunjung ke pulau Harapan guna berlibur dan merayakan Dirgahayu NKRI yang ke 64 tepat nya tanggal 16-17 Agustus 2014, saat itu saya memilih paket hemat yang sesuai dengan kantong mahasiswa. Saat itu saya cukup membayar 400rb/ orang dengan anggota 7 orang dalam satu rombongan, paket tersebut menurut saya sudah cukup memuaskan untuk menghabiskan masa libur kuliah selama 2hari 1malam di pulau tersebut. Dengan biaya tersebut, saya sudah dapat semua fasilitas mulai dari penginapan,konsumsi,paket hiburan air dan juga jasa dokumentasi, bisa disebut paket all in lah.
Di hari pertama Kita akan diajak main air sampai masuk angin lah(kalau mau,heheheh . . ),yaitu snorkling di 3 titik di sekitar pulau sampai sore hari dan dilanjut dengan acara bakar-bakar ikan bareng sampai ngantuk,nah acara ini pun sudah tidak ada tambahan biaya lagi, mungkin kalau mau jajan-jajan makanan atau oleh-oleh khas pulau Harapan kita harus merogoh kantong pribadi.Sampai waktunya istirahat kita digiring kembali ke penginapan,yah dengan biaya tersebut kita sudah mendapat penginapan yang cukup “wah” lah menurut saya, yang terdiri dari 2 kamar ber ac,1 kamar mandi,ruang tamu,ruang keluarga.

Ya . .diatas foto tampak depan penginapan yang saya dapat.  








Di hari kedua,kita masih diajak main air dan berkunjung ke penangkaran penyu sampai tengah hari bolong dan Walau kurang bagi saya waktu 2hari 1malam tersebut tetapi cukup lah buat melupakan semua problematika yang saya rasakan dan malah bikin “nagih” untuk berkunjung kembali ke pulau tersebut.






 

Menurut saya cukup recommended pulau ini untuk dijadikan opsi liburan untuk Anda pecinta pantai-pantai Indonesia. Tetapi pesan saya untuk Kita pecinta pantai Indonesia, tetaplah jaga kebersihan saat Anda berlibur agar tetap terjaga keindahan dan kealamian aset negara Kita ini. Ingat habiskan masa muda mu untuk explore kekayaan alam Indonesia jangan Anda habiskan untuk hanya berdiam diri di rumah saja.

Bahan Artikel

TIPS MERUBAH ATTITUDE UNTUK SUKSES KERJA

Attitude punya porsi besar dalam penilaian departemen sumber daya manusia (SDM) ketika menyeleksi karyawan. Meski kemampuan teknis penting, namun tanpa sikap yang baik perusahaan akan berpikir ulang untuk menerima calon karyawan.
“Kalau di Holcim, yang kami lihat attitude, karena lebih penting dibandingkan technical skill yang semua orang bisa,” ujar Rully Safari, HR Director PT Holcim Indonesia, Tbk, saat talkshow di Kompas Karier Fair (KKF) 2011, bertempat di Balai Kartini, Jakarta, Jumat (29/4/2011) lalu.
Attitude yang dilihat SDM berdasarkan pengalaman Rully terbagi dalam tiga hal. Yang pertama adalah dinamis. Apakah Anda seorang yang dinamis, dan memancarkan semangat? Menurut Rully, hal ini bisa ditangkap dari sinar matanya. “Dari mata terlihat semangatnya untuk bekerja,” ujar Rully.
Faktor selanjutnya adalah persiapan. Jika Anda melamar pekerjaan, sebaiknya Anda mengumpulkan informasi tentang perusahaan tersebut sebanyak mungkin. Mengapa Anda ingin melamar di perusahaan ini, dan apa target Anda. Terakhir, perusahaan biasanya menanyakan besar gaji yang diinginkan.
TIPS MEMPERBAIKI ATTITUDE / SIKAP DIRI
1. NIAT, Setiap pencapaian diri untuk tujuan tercapai harus diawali oleh sebuah NIAT. Bahkan seorang pencuri sekalipun kalau dia hendak melakukan perbuatanya (-tercela) dia membulatkan NIAT, sebab kalau tidak resikonya adalah mati. Jadi kalau anda ingin SUKSES tentu membulatkan NIAT adalah awal yang harus kita lakukan.
2. KESUNGGUHAN MERUBAH DIRI, dengan hanya niat saja bisa pupus di tengah jalan manakala banyak godaan atau bisikan negatif, hal tersebut bisa mamupuskan NIAT menjadi berbelok arah atau mungkin menjadi penundaan.
3. CIPTAKAN MIMPI, dengan MIMPI hidup menjadi lebih hidup, berjalanlah diatas mimpi dan biarkan kaki berada diawan dan berjalanlah di jalurnya. Apapun yang orang katakan misal : Gila kamu…, Mana mungkin.., Mimpi Loe…, hanya ada pada anda belum membuktikan, namun manakala terbukti mereka akan berbalik mengatakan : Hebat ya.., Wahh aku pingin kaya kamu,… Eh Gimana Caranya..?
4. HORMATI ORANG LEBIH LAMA, ketahuilah kalau anda itu belum apa apa, anda membutuhkan orang LAMA, Lama dalam Pengalaman, Lama dalam Sukses, bahkan Lama dalam Usia anda. Karena orang yang menghormati akan di hormati, begitu juga sebaliknya. dengan di hormatinya kita apaun yang kita minta lebih banyak diijinkan.
5. BELAJAR DARI KEGAGALAN, Alloh SWT menciptakan Hasil dalam dua keadaan GAGAL atau BERHASIL. setiap keadaan pasti ada HIKMAH, kalau anda berhasil anda pasti akan mengulang proses keberhasilan anda bahkan mungkin berinovasi untuk lebih baik hasilnya. Namum mana kala anda GAGAL tentu anda tidak akan bunuh diri kan ? Satu satunyya jalan adalah bangkit kembali dan jangan masuk dalam lubang yang sama.
6. BACA BUKU BIOGRAFI ORANG SUKSES, dengan memetik pelajaran orang sukses kita bisa bercermin mana saja yang harus kita perbaiki.
Jika telah mendapatkan pekerjaan yang Anda inginkan, attitude penting untuk membuat orang lain nyaman bekerja bersama Anda, sehingga Anda bisa bekerja dengan jangka waktu yang lebih lama. Semangat juang yang Anda tunjukkan saat wawancara, sebaiknya tetap dipertahankan. Dengan demikian, ketika mulai jenuh dengan pekerjaan, Anda bisa menantang diri sendiri untuk terus melakukan inovasi dan terus menjadi orang yang kreatif.
Mix reference : http://silfisulfiyah.blogspot.com

Bahan Artikel

 Manajemen Kerja Efektif

Bertanggung jawab menyelesaikan pekerjaan Anda dengan hasil yang sempurna adalah hal yang diharapkan dari Anda sebagai seorang profesional. Tetapi, terkadang ada saat ketika Anda merasa kewalahan untuk mengatur waktu kerja Anda. Berikut adalah tips praktis manajemen yang bisa Anda terapkan agar di masa yang akan datang, Anda bisa bekerja dengan lebih efektif dan produktif.
ADVERTISEMENT
1. Catat aktifitas Anda.
Buat jurnal yang mencatat setiap aktifitas Anda dan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikannya. Buat sedetail mungkin dan jujur. Jika Anda menghabiskan 10 menit untuk membaca email pribadi Anda atau lebih dari ? jam untuk ´ngobrol´ di telepon, maka tulislah. Buat jurnal aktifitas setiap hari paling tidak selama satu minggu.
2. Analisa aktifitas Anda.
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memilah aktifitas yang memang menjadi tugas Anda dan seharusnya tidak Anda lakukan. Analisa prioritas untuk tiap aktifitas Anda; aktifitas mana yang bisa didelegasikan, aktifitas yang memakan waktu lama, aktifitas yang tidak produktif dan lain sebagainya.
3. Lihat kembali job description Anda.
Apakah aktifitas kerja Anda sehari-hari sesuai dengan job description yang tertera di kontrak kerja? Apabila ternyata pekerjaan Anda selama ini telah melenceng jauh dari deskripsi kerja Anda, maka segeralah diskusikan hal ini kepada atasan Anda. Jangan lupa membawa jurnal kerja Anda dan deskripsi kerja Anda sebagai perbandingan. Memahami tugas dan tanggung jawab Anda sebagai seorang professional adalah dasar untuk mengelola waktu Anda dengan efektif.
4. Tuliskan target pencapaian Anda untuk perhari, perminggu, perbulan atau bahkan pertahun.
Daftar target dalam bentuk tertulis membantu Anda untuk menyusun rencana dan strategi yang harus Anda jalankan untuk meraihnya. Selain itu, daftar ini akan jadi pemacu dan pengingat tentang target Anda.
5. Mengurangi atau bahkan menghilangkan aktifitas yang tidak dalam top priority .
Dengan jurnal yang dengan detail memuat jenis aktifitas, prioritas dan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikannya, singkirkan aktifitas yang tidak perlu dikerjakan di kantor. Dengan demikian Anda mempunyai waktu lebih untuk mengerjakan pekerjaan yang sesuai dengan deskripsi kerja Anda.
6. Buat daftar pekerjaan yang harus Anda kerjakan setiap hari.
Memang terlihat sederhana, namun daftar ini membantu Anda untuk disiplin mengerjakan pekerjaan Anda tiap hari.
Akan selalu ada hambatan dalam menjalankan strategi manajeman waktu seperti ini. Terkadang Anda melewatkan tenggat, atau tidak mendapatkan dukungan dari rekan sekerja, namun ingatlah bahwa Anda bertanggung jawab atas hasil kerja Anda. Seiring berjalannya waktu, jika Anda konsisten dengan rencana kerja Anda dan strategi ini, pada akhirnya Anda akan terbiasa dan mahir mengelola waktu kerja Anda, sehingga tidak pernah lagi ada keluhan ´terlalu banyak pekerjaan tapi terlalu sedikit waktu´.
Remember! :
Setiap orang memiliki waktu 24 jam dalam sehari. Yang membedakan antara yang sukses dan yang gagal adalah cara mereka memanfaatkan waktu. So hitunglah dan gunakanlah waktu Anda dengan maksimal.
Sumber : http://id.jobsdb.com/ID/EN/V6HTML/JobSeeker/Resources/executive/chandra/praktikal_manajemen.htm

Bahan Artikel

5 Motivasi Kerja Orang Jepang Untuk Maju



Seperti yang kita ketahui Jepang adalah salah satu negara maju yang berada di Asia. Pada saat ini Jepang sangat berperan terhadap globalisasi di dunia. Apa yang menyebabkan mereka lebih sukses dan maju dari negara kita ? Jepang memiliki motivasi dan tekad yang kuat untuk mencapai sesuatu. Yakin bahwa Jepang memiliki sejumlah motivasi yang membuat kebanyakan masyarakat Jepang hidup makmur seperti sekarang ini.
1. Kerja Keras
Hal ini patut dijadikan sebagai teladan. Mereka menjadi pekerja keras dalam hidupnya. Mereka bekerja keras menggapai apa yang dia impikan. Segala apa yang membuatya menyerah itu tersingkir oleh tekat yang kuat. Seperti halnya Ken Kutaragi yang berjuang menggapai impian masa kecilnya yang sekarang itu telah terwujud yakni membuat Playstation.
Kata Mutiara motivasi : ” Di dunia ini tidak ada yang namanya kegagalan, yang ada hanya kita kurang bekerja keras ”.
2. Pantang Menyerah
Masyarakat Jepang memiliki sifat pantang menyerah, segala yang menghadang akan ia lalui. Orang Jepang membuktikan hal ini terbukti pada tahun 1946 Jepang telah porak-poranda akibat perang dunia ke-II. Tak membutuhkan waktu berapa lama Jepang kembali sebagai pusat ekonomi dunia.Buktikan bahwa anda bisa !
Kata motivasi : ” Menyerahlah ketika peluang sudah benar-benar habis. Tetapi jika maish ada satu harapan, raihlan dengan kerja keras dan buang semua hal yang menghadang ”
3. Menjaga Kehormatan
Jika kita sering menonton film Jepang ataupun membaca artikel mengenai Jepang pastilah kita mendengar yang namanya  ” Harakiri ”, harakiri berarti bunuh diri dengan menusukkan pedag ke perut. Harakiri dilakukan oleh masyarakat Jepang karena mereka gagal dan mereka tahu malu.
Teringatkah anda dengan Kasus Menteri Kesehatan Jepang yang mengundurkan diri karena melakukan kesalahan ?. Atau pejabat tersebut yang akhirnya bunuh diri karena telah melakukan korupsi. Dan hal ini menjadikan Jepang sebagai negara nomor satu dalam kasus bunuh diri.
‘ Ingat ! Tulisan ini tak memerintah atau menganjurkan anda unutk bunuh diri bila gagal, tetapi ambilah sisi Positifnya. ”
4. Rajin Membaca
japan1
Membaca seperti sebuah budaya di Jepang. Bukanlah hal yang aneh bila kita pergi ke Jepang dan disudut jalan ataupun diatas mobil umum para penumpang membaca buku. Karena itulah masayyarakat Jepang menjadi lebih maju dari masyarakat negara lain.
Pesan motivasi : Banyak-banyaklah membaca buku, artikel, dengan membaca ilmu akan bertambah dan mengetahui informasi terbaru dibandingkan dengan orang yang tak rajin membaca. Ini mendekatkan anda kepada tujuan. Apalagi sekrang sudah ada internet kita bisa mendapatkan artikel dengan berbagai topik. Seperti halnya tulisbaca.com ( website kumpulan artikel )
5. Menjaga Tradisi
Masyarakat Jepang tak pernah meninggalkan tradisi mereka walau perkembangan kemajuan teknologi dan ekonomi sudah sangat pesat. Jepang mampu memamerkan nilai budaya lokalnya walaupun mereka sebuah negara industri yang menjadi pusat ekonomi dunia.
” Kobarkan semangat anda. Sukses adalah hak setiap orang yang mau menerima dan berusaha. ”

Bahan Artikel

Pengertian dan Definisi Stres Kerja Beserta Penyebabnya




(Pengertian dan Definisi Stres Kerja Beserta Penyebabnya) – Stres kerja adalah suatu perasaan yang menekan atau rasa tertekan yang dialami karyawan dalam menghadapi pekerjaannya (Anwar Prabu, 1993: 93).
Beehr dan Franz (dikutip Bambang Tarupolo, 2002:17), mendefinisikan stres kerja sebagai suatu proses yang menyebabkan orang merasa sakit, tidak nyaman atau tegang karena pekerjaan, tempat kerja atau situasi kerja yang tertentu.
Menurut Pandji Anoraga (2001:108), stres kerja adalah suatu bentuk tanggapan seseorang, baik fisik maupun mental terhadap suatu perubahan di lingkunganya yang dirasakan mengganggu dan mengakibatkan dirinya terancam.
Gibson dkk (1996:339), menyatakan bahwa stres kerja adalah suatu tanggapan penyesuaian diperantarai oleh perbedaan- perbedaan individu dan atau proses psikologis yang merupakan suatu konsekuensi dari setiap tindakan dari luar (lingkungan), situasi, atau peristiwa yang menetapkan permintaan psikologis dan atau fisik berlebihan kepada seseorang.
Setiap aspek di pekerjaan dapat menjadi pembangkit stres. Tenaga kerja yang menentukan sejauhmana situasi yang dihadapi merupakan situasi stres atau tidak. Tenaga kerja dalam interaksinya dipekerjaan, dipengaruhi pula oleh hasil interaksi di tempat lain, di rumah, di sekolah, di perkumpulan, dan  sebagainya (Ashar Sunyoto, 2001: 380). Phillip L (dikutip Jacinta, 2002), menyatakan bahwa seseorang dapat dikategorikan mengalami stres kerja jika:
  1. Urusan stres yang dialami melibatkan juga pihak organisasi atau perusahaan tempat individu bekerja. Namun penyebabnya tidak hanya di dalam perusahaan, karena masalah rumah tangga yang terbawa ke pekerjaan dan masalah pekerjaan yang terbawa ke rumah dapat juga menjadi penyebab stress kerja.
  2. Mengakibatkan dampak negatif bagi perusahaan dan juga individu.
  3. Oleh karenanya diperlukan kerjasama antara kedua belah pihak untuk menyelesaikan persoalan stres tersebut.
Sebenarnya stres kerja tidak selalu membuahkan hasil yang buruk dalam kehidupan manusia. Selye membedakan stres menjadi 2 yaitu distress yang destruktif dan eustress yang merupakan kekuatan positif. Stres diperlukan untuk menghasilkan prestasi yang tinggi. Semakin tinggi dorongan untuk berprestasi, makin tinggi juga produktivitas dan efisiensinya. Demikian pula sebaliknya stres kerja dapat menimbulkan efek yang negatif. Stres dapat berkembang menjadikan tenaga kerja sakit, baik fisik maupun mental sehingga tidak dapat bekerja lagi secara optimal (Ashar Sunyoto, 2001: 371,374).
Ada 4 Penyebab Stres Kerja Menurut Gibson dkk (1996:343-350) yaitu:
1) Lingkungan fisik: Penyebab stres kerja dari lingkungan fisik berupa cahaya, suara, suhu, dan udara terpolusi.
2) Individual: Tekanan individual sebagai penyebab stres kerja terdiri dari:
  • Konflik peran: Stressor atau penyebab stres yang meningkat ketika seseorang menerima pesan- pesan yang tidak cocok berkenaan dengan perilaku peran yang sesuai. Misalnya adanya tekanan untuk bergaul dengan baik bersama orang- orang yang tidak cocok.
  • Peran ganda: Untuk dapat bekerja dengan baik, para pekerja memerlukan informasi tertentu mengenai apakah mereka diharapkan berbuat atau tidak berbuat sesuatu. Peran ganda adalah tidak adanya pengertian dari seseorang tentang hak, hak khusus dan kewajiban- kewajiban dalam mengerjakan suatu pekerjaan.
  • Beban kerja berlebih: Ada dua tipe beban berlebih yaitu kuantitatif dan kualitatif. Memiliki terlalu banyak sesuatu untuk dikerjakan atau tidak cukup waktu untuk menyelesaikan suatu pekerjaan merupakan beban berlebih yang bersifat kuantitatif. Beban berlebih kualitatif terjadi jika individu merasa tidak memiliki kemampuan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan mereka atau standar penampilan yang dituntut terlalu tinggi.
  • Tidak adanya kontrol: Suatu stresor besar yang dialami banyak pekerja adalah tidak adanya pengendalian atas suatu situasi. Sehingga langkah kerja, urutan kerja, pengambilan keputusan, waktu yang tepat, penetapan standar kualitas dan kendali jadwal merupakan hal yang penting.
  • Tanggung jawab: Setiap macam tanggung jawab bisa menjadi beban bagi beberapa orang, namun tipe yang berbeda menunjukkan fungsi yang berbeda sebagai stresor.
  • Kondisi kerja
3) Kelompok: Keefektifan setiap organisasi dipengaruhi oleh sifat hubungan diantara kelompok. Karakteristik kelompok menjadi stresor yang kuat bagi beberapa individu. Ketidakpercayaan dari mitra pekerja secara positif berkaitan dengan peran ganda yang tinggi, yang membawa pada kesenjangan komunikasi diantara orang- orang dan kepuasan kerja yang rendah. Atau dengan kata lain adanya hubungan yang buruk dengan kawan, atasan, dan bawahan.
4) Organisasional: Adanya desain struktur organisasi yang jelek, politik yang jelek dan tidak adanya kebijakan khusus.
Sumber stres kerja menurut Carry Cooper (dikutip Jacinta F, 2002) ada 4 yaitu:
1) Kondisi pekerjaan, meliputi
  • Kondisi kerja yang buruk berpotensi menjadi penyebab karyawan mudah jatuh sakit, jika ruangan tidak nyaman, panas, sirkulasi udara kurang memadahi, ruangan kerja terlalu padat, lingkungan kerja kurang bersih, berisik, tentu besar pengaruhnya pada kenyamanan kerja karyawan.
  • Overload. Overload dapat dibedakan secara kuantitatif dan kualitatif. Dikatakan overload secara kuantitatif jika banyaknya pekerjaan yang ditargetkan melebihi kapasitas karyawan tersebut. Akibatnya karyawan tersebut mudah lelah dan berada dalam tegangan tinggi. Overload secara kualitatif bila pekerjaan tersebut sangat kompleks dan sulit sehingga menyita kemampuan karyawan.
  • Deprivational stres. Kondisi pekerjaan tidak lagi menantang, atau tidak lagi menarik bagi karyawan. Biasanya keluhan yang muncul adalah kebosanan, ketidakpuasan, atau pekerjaan tersebut kurang mengandung unsur sosial (kurangnya komunikasi sosial).
  • Pekerjaan beresiko tinggi. Pekerjaan yang beresiko tinggi atau berbahaya bagi keselamatan, seperti pekerjaan di pertambangan minyak lepas pantai, tentara, dan sebagainya.
2) Konflik peran: Stres karena ketidakjelasan peran dalam bekerja dan tidak tahu yang diharapkan oleh manajemen. Akibatnya sering muncul ketidakpuasan kerja, ketegangan, menurunnya prestasi hingga ahirnya timbul keinginan untuk meninggalkan pekerjaan. Para wanita yang bekerja mengalami stres lebih tinggi dibandingkan dengan pria. Masalahnya wanita bekerja ini menghadapi konflik peran sebagai wanita karir sekaligus ibu rumah tangga.
3) Pengembangan karir: Setiap orang pasti punya harapan ketika mulai bekerja di suatu perusahaan atau organisasi. Namun cita- cita dan perkembangan karir banyak sekali yang tidak terlaksana.
4) Struktur organisasi: Gambaran perusahaan yang diwarnai dengan struktur organisasi yang tidak jelas, kurangnya kejelasan mengenai jabatan, peran, wewenang dan tanggung jawab, aturan main yang terlalu kaku atau tidak jelas, iklim politik perusahaan yang tidak jelas serta minimnya keterlibatan atasan membuat karyawan menjadi stres.
Adanyana Manuaba (2005:4), menyebutkan bahwa stres yang berkaitan dengan pekerjaan, dapat disebabkan oleh:
1) Tuntutan pekerjaan terlalu berat atau terlalu rendah
2) Pekerja tidak punya hak/ tidak diikutkan dalam mengorganisir kerja mereka
3) Dukungan rendah dari manajemen dan teman sekerja
4) Konflik karena tuntutan yang tinggi seperti tercapainya kualitas dan produktivitas.
Pengendalian yang buruk terhadap penyebab stres kerja dapat berakibat pada penyakit dan menurunnya penampilan dan produktivitas. Stres kerja dapat disebabkan oleh beban kerja yang dirasakan terlalu berat, waktu kerja yang mendesak, kualitas pengawasan yang rendah, iklim kerja yangtidak menentu, autoritas yang tidak memadahi yang berhubungan dengan tanggung jawab, konflik kerja, perbedaan nilai antara karyawan dengan perusahaan, dan frustasi (Anwar Prabu, 1993: 93).
Ashar Sunyoto (2001: 381), mengelompokkan faktor-faktor penyebab stres dalam pekerjaan yaitu:
1) Faktor- faktor intrinsik dalam pekerjaan
Meliputi tuntutan fisik dan tuntutan tugas. Tuntutan fisik berupa bising, vibrasi (getaran), higene. Sedangkan tuntutan tugas mencakup:
  • Kerja shift atau kerja malam: Kerja shift merupakan sumber utama dari stres bagi para pekerja pabrik. Para pekerja shift lebih sering mengeluh tentang kelelahan dan gangguan perut daripada para pekerja pagi, siang dan dampak dari kerja shift terhadap kebiasaan makan yang mungkin menyebabkan gangguan perut.
  • Beban kerja: Beban kerja berlebih dan beban kerja terlalu sedikit merupakan pembangkit stres.
  • Paparan terhadap risiko dan bahaya: Risiko dan bahaya dikaitkan dengan jabatan tertentu merupakan sumber stres. Makin besar kesadaran akan bahaya dalam pekerjaannya makin besar depresi dan kecemasan pada tenaga kerja.
2) Peran individu dalam organisasi: Setiap tenaga kerja mempunyai kelompok tugasnya yang harus dilakukan sesuai dengan aturan- aturan yang ada dan sesuai yang diharapkan atasannya. Namun tenaga kerja tidak selalu berhasil memainkan perannya sehingga timbul:
(a) Konflik peran
(b) Ketaksaan peran: Ketaksaan peran dirasakan jika seseorang tenaga kerja tidak memiliki cukup informasi untuk dapat melaksanakan tugasnya, atau tidak mengerti atau tidak merealisasikan harapan- harapan yang berkaitan dengan peran tertentu.
3) Pengembangan karier: Pengembangan karir merupakan pembangkit stres potensial yang mencakup ketidakpastian pekerjaan, promosi berlebih dan promosi yang kurang.
4) Hubungan dalam pekerjaan: Harus hidup dengan orang lain merupakan salah satu aspek dari kehidupan yang penuh stres. Hubungan yang baik antar anggota dari satu kelompok kerja dianggap sebagai faktor utama dalam kesehatan individu dan organisaasi.
5) Struktur dan iklim organisasi: Kepuasan dan ketidakpastian kerja berkaitan dengan penilaian dari struktur dan iklim organisasi. Faktor stres yang ditemui terpusat pada sejauh mana tenaga kerja dapat terlibat atau barperan serta dalam organisasi.
6) Tuntutan dari luar organisasi atau pekerjaan: Kategori pembangkit stres potensial ini mencakup segala unsur kehidupan seorang yang dapat berinteraksi dengan peristiwa- peristiwa kehidupan dan kerja didalam satu organisasi dan dengan demikian memberikan tekanan pada individu. Isu tentang keluarga, krisis kehidupan, kesulitan keuangan, keyakinan- keyakinan pribadi dan organisasi yang bertentangan, konflik antara tuntutan keluarga dan tuntutan perusahaan semuanya dapat merupakan tekanan pada individu dalam pekerjaannya.
7) Ciri individu Stres ditentukan oleh individunya sendiri, sejauhmana ia melihat situasinya sebagai penuh stres.
Sarafino (dikutip Bart Smet, 1994: 117) membagi penyebab stres kerja menjadi 4 yaitu:
1) Lingkungan fisik yang terlalu menekan seperti kebisingan, temperatur atau panas yang terlalu tinggi, udara yang lembab, penerangan di kantor yang kurang terang.
2) Kurangnya kontrol yang dirasakan
3) Kurangnya hubungan interpersonal
4) Kurangnya pengakuan terhadap kemajuan kerja. Para pekerja akan merasa stres bila mereka tidak mendapatkan promosi yang selayaknya mereka terima.
Sedangkan menurut Igor S (1997:248), stres kerja dapat disebabkan oleh:
(a) Intimidasi dan tekanan dari rekan sekerja, pimpinan perusahaan dan klien
(b) Perbedaan antara tuntutan dan sumber daya yang ada untuk melaksanakan tugas dan kewajiban
(c) Ketidakcocokan dengan pekerjaan
(d) Pekerjaan yang berbahaya, membuat frustasi, membosankan atau berulang- ulang
(e) Beban lebih
(f) Faktor- faktor yang diterapkan oleh diri sendiri seperti target dan harapan yang tidak realistis, kritik dan dukungan terhadap diri sendiri.

Bahan Artikel

Psikologi Industri
 
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Psikologi industri adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia di tempat kerja.[1] Ilmu ini berfokus pada pengambilan keputusan kelompok, semangat kerja karyawan, motivasi kerja, produktivitas, stres kerja, seleksi pegawai, strategi pemasaran, rancangan alat kerja, dan berbagai masalah lainnya.[1] Psikolog industri meneliti dan mengidentifikasi bagaimana perilaku dan sikap dapat diimprovisasi melalui praktik penggajian, program pelatihan, dan sistem umpan balik.[2] Perkembangan psikologi industri di Indonesia sangat dipengaruhi oleh perkembangan psikologi di negara-negara barat terutama Amerika Serikat.